Rabu, 06 April 2016

Teknik Riset Iklan: Kuantitatif atau Kualitatif ?

Periklanan merupakan gabungan antara science dan seni. Dari keduanya akan menghasilkan campuran apik dan eksotis dalam menciptakan karya kreatif. Dalam sebuah karya iklan yang kreatif pasti tidak akan terlepas jauh dari proses risetnya itu sendiri.
Susah ataukah mudah? Sebuah proyek iklan yang utuh akan meliputi beberapa proses penelitian yang panjang sebelum akhirnya di publish dengan karya utuh kepada khalayak luas. tentunya riset seperti ini tidak bisa dianggap remeh. Karena sebuah seni ber-iklan yang bernilai tinggi bukan dikerjakan satu-dua hari atau hanya mengandalkan beberapa orang saja. Proses yang dilaluinya meliputi seluruh aspek yang ada seperti sebelum, ketika, hingga iklan tersebut rampung dibuat (dengan hasilnya) lalu diakhiri dengan evaluasi proyek iklan.

Metode Riset

Kata riset atau penelitian ini diserap dari kata bahasa Inggris yaitu research yang diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti secara harfiah "menyelidiki sampai tuntas". Sebuah riset sering di deskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang tujuan utamanya ialah untuk menemukan, menginterpretasi, dan merevisi fakta-fakta
Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh menganai suatu subjek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Layaknya penelitian pada umumnya pada penelitian atau riset iklan pun akan menemui metode yang sama, diantaranya adalah metode kualitatif dan kuantitatif.

Kuantitatif

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif ialah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian metode ini banyak digunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Berikut lebih lengkapnya:
  1. Desain Proposal
    Data yang disajikan yaitu dalam bentuk matematis, seperti angka-angka, tabel dan data statistik.
  2. Instrumen Riset
    Dalam riset kuantitatif, instrumen memegang peran penting. Karena hasil riset harus bisa digeneralisasikan dan objektif, maka instrumen riset harus dapat dipercaya dan valid serta sedapat mungkin bebas dari bias subjektif. Dalam menyusun instrumen riset, periset harus melalui beberapa tahapan seperti (1) Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul riset, (2) Mencari indikator atau aspek setiap variabel, (3) Menderetkan diskriptor dari setiap indokator, (4) Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen, dan (5) Melengkapi Instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.
  3. Analisis Data
    Analisis data yang dilakukan dalam riset ini lebih berbentuk angka-angka, yaitu berupa perhitungan uji statistik.
  4. Tujuan Penelitian
    Tujuan dari riset ini ialah untuk menanyakan atau ingin mengetahui akan tingkat dari pengaruh keeratan relasi atau antar variabel atas kadar satu variabel dengan cara pengukuran
    .
  5. Teknik Memilih Responden atau Narasumber
    Jumlah responden yang diambil dalam riset metode ini jumlahnya sangat besar atau banyak, walalu nantinya hasil dari data yang terkumpul ini akan digeneralisirkan kepada khalayak lainnya. Data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus matematis dan statistik pada umumnya.

Kualitatif

Penelitian Kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Dalama penelitian kuantitatif, penelitian akan berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sedangkan pada penelitian kualitatif peneliti akan bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan satu teori saja.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif, ketimbang penelitian atau survei kuantitatif, yang mengunakanan metode sangat berbeda dari mengumpulkan data atau informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam. Berikut lebih lengkapnya:
  1. Desain Proposal
    Data akan disajikan dalam bentuk cerita detail (sesuai bahsa dan pandangan responden). Setiap data yang di dapat dari responden atau narasumber haruslah sama, tidak boleh diubah apalagi dibuat-buat, ini dilakukan agar tetap menjaga keaslian makna dari pemikiran sang responden itu sendiri.
  2. Instrumen Riset
    Instrumen pengumpulan data atau disebut sebagai instrumen riset adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh periset dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1995: 134). Berbeda dengan pengumpulan data yang masih bersifat abstrak, maka instrumen riset ini merupakan sarana yang bisa diwujudkan dalam bentuk benda. Contoh: angket (kuesioner), daftar cocok (checklist), skala, pedoman wawancara (interview guide), soal ujian, dan lainnya.
    Instrumen riset biasanya dibuat setelah periset menyusun desain riset. jadi periset harus menentukan terlebih dahulu metodologinya, metode risetnya maupun jenis risetnya.
  3. Analisis Data
    Berbeda dengan kuantitatif, pada penelitian ini metode kualitatif tidak menggunakan uji statistik (baik berupa angka atau tabel). Data yang disajikan dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata atau kalimat, gambar dan bukan angka.
  4. Tujuan Penelitian
    Tujuan dari riset kualitatif sendiri ialah untuk menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna-makna berupa konsep yang ada di balik cerita-cerita detail para responden dan latar sosialnya yang diteliti.
  5. Teknik Memperoleh Responden atau Narasumber
    Jumlah responden yang dijadikan rujukan pada penelitian ini hanya akan diketahui ketika pengumpulan data sudah selesai. Ini artinya kita tidak bisa mengetahui dengan jelas berapa jumlah responden yang memang dibutuhkan untuk penelitian kita. Selama kita sudah merasa cukup data dari responden yang kita cari, maka itulah jumlah tepatnya.


Sumber:
  • Teknik Praktis Riset Komunikasi. Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar